• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Pertimbangkan Revisi Jarak Pilpres dan Pilkada

Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan revisi jarak waktu antara Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal ini menyusul rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak 2020.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan, pemerintah akan mengka

img

Jasajaya.my.id Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Pada Blog Ini saya ingin membedah - Politik- Pemilu yang banyak dicari publik. Konten Yang Terinspirasi Oleh - Politik- Pemilu pbPartisipasi Pemilih Rendah Pemerintah Pertimbangkan Revisi Jarak Pilpres dan PilkadabppPemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan revisi jarak waktu antara Pemilihan Presiden Pilpres dan Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Hal ini menyusul rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak 2020ppMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan pemerintah akan mengka Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Revisi Sistem Pemilu: Pemisahan Pilkada dan Pemilu Nasional Dipertimbangkan

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengusulkan revisi sistem pemilu, termasuk penjadwalan ulang antara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Usulan ini muncul menyusul rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024.

Bima menilai, salah satu faktor rendahnya partisipasi adalah kejenuhan masyarakat akibat jadwal pemilu yang terlalu berdekatan. Ia juga mengungkapkan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada di beberapa daerah cenderung menurun.

Komisioner KPU RI August Mellaz mengakui bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 tidak mencapai 70 persen secara nasional. Hal ini menjadi catatan dan akan dievaluasi oleh KPU.

Mellaz menyatakan bahwa usulan untuk memisahkan Pilkada dan pemilihan legislatif (Pileg) atau memisahkan pemilu nasional dan pemilu lokal masih dimungkinkan. Namun, saat ini KPU masih fokus pada rekapitulasi suara berjenjang.

Mellaz juga menyebutkan bahwa rendahnya partisipasi pemilih bisa disebabkan oleh kurangnya kampanye atau pesan yang tidak diterima dengan baik oleh publik. KPU memastikan bahwa skema penyebaran informasi dan sosialisasi yang diterapkan dalam pemilu nasional juga diterapkan dalam Pilkada.

Revisi sistem pemilu, termasuk penjadwalan ulang Pilpres dan Pilkada, masih dalam tahap pertimbangan. KPU akan mengevaluasi data lengkap dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota sebelum mengambil keputusan.

Demikian pbpartisipasi pemilih rendah pemerintah pertimbangkan revisi jarak pilpres dan pilkadabpppemerintah indonesia tengah mempertimbangkan revisi jarak waktu antara pemilihan presiden pilpres dan pemilihan kepala daerah pilkada hal ini menyusul rendahnya partisipasi pemilih dalam pilkada serentak 2020ppmenteri dalam negeri tito karnavian menyatakan pemerintah akan mengka telah saya jabarkan secara menyeluruh dalam - politik- pemilu Silakan bagikan informasi ini jika dirasa bermanfaat selalu berpikir positif dan jaga kondisi tubuh. Bagikan kepada orang-orang terdekatmu. Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih banyak.

Silahkan baca artikel selengkapnya di bawah ini.
Special Ads
© Copyright 2024 - Jasa Jaya Digital
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads